Jakarta, -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memproyeksikan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) bakal sepi alias tak laku lagi dalam lima tahun ke depan.
Pasalnya, industri kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik tengah berkembang massif. Ia menilai kendaraan berbahan bakar fossil bakal makin cepat ditinggalkan kalau pemerintah dan pelaku usaha memberikan insentif untuk penggunaan kendaraan listrik.
"Saya yakin tidak sampai 5 tahun, orang bilang 10-20 tahun, kalau kendaraan motor sudah diganti listrik, itu jika ada pemberian kredit bunga murah. Saya kira SPBU bisa langsung kosong karena operasional SPBU itu kebanyakan diisi oleh motor," kata Ahok pada acara DBSI Spring Festival, Kamis (10/2).
Perubahan tren tersebut, lanjutnya, bakal menjadi ancaman bagi Pertamina selaku pedagang BBM dan penyedia SPBU untuk kendaraan bahan bakar fossil.
Tak hanya di perkotaan saja, ia menyebut kendaraan pertanian di pedesaan juga bisa diganti oleh kendaraan listrik ke depannya. Jika demikian, maka permintaan BBM bakal merosot.
"Kita melihat ini suatu ancaman," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyebut Pertamina saat ini sedang berbenah dengan melakukan dekarbonisasi masuk ke energi berkarbon rendah.
Ia mengakui peralihan itu tak mudah. Menurut Ahok, transisi tak bisa dilakukan langsung dari bahan bakar fossil ke energi terbarukan, tapi dengan menggantikan seluruh PLTU ke pasokan energi gas dulu.
"Memang ini tidak mudah tapi sebetulnya kita ingin sekali seluruh PLTU yang ada diganti supply gas sebelum masuk ke geothermal, solar, hydro, wind, ombak," tandasnya.