Virus Jahat Ini Incar Mobile Banking dan Bisa Kurang Duitmu
09 September 2021, 08:18:30 Dilihat: 357x
Jakarta - Pandemi memang mengubah cara masyarakat dunia untuk beraktivitas termasuk menggunakan layanan bank. Namun sayang ada ancaman virus jahat pada mobile banking yang populer digunakan saat ini.
Adopsi pembayaran seluler memang berubah masuk ke pandemi di tahun kedua ini, ungkap Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara juga mencatatkan adopsi yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sejak awal krisis kesehatan ini, survei kami menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di wilayah ini telah mengalihkan aktivitas keuangan mereka secara online, seperti berbelanja (64%) dan perbankan (47%)," jelasnya dikutip Kamis (9/9/2021).
Pada laporan Maling Sense of Our Place in the Digital Reputation Economy, Kaspersky mengungkapkan 76% dari 861 responden di Asia Tenggara tidak memiliki niat untuk menyimpan data keuangan d internet. Generasi boomers menjawab paling banyak 85%, lalu 81% untuk Gen X dan 75% adalah milenial.
Asia Tenggara juga dinilai punya kesadaran cukup baik soal resiko keamanan saat melakukan transaksi dan pembayaran dari perangkat pribadi, ungkap Yeo. Namun memang masih ada perbedaan cukup jauh antara pengetahuan serta tindakan.
Ternyata jumlah insiden trojan mobile banking di Indonesia dan Vietnam menjadi yang terbanyak pada semester I tahun 2021.
Namun kedua negara tidak ada dalam 10 besar dunia untuk negara berdampak trojan tersebut. Tercatat Indonesia ada di peringkat 31 dan Vietnam ke-27.
Sementara lima besar Trojan Mobile Banking terbanyak pada Q2 tahun 2021 adalah Rusia, Jepang, Turki, Jerman dan Perancis. Di Asia Tenggara ancaman memang masih rendah tapi memang ada peningkatan dari April ke Juni sebanyak 230 ke 367 deteksi.
Tips Meningkatkan Keamanan di Dunia Maya
Kaspersky juga punya tips untuk dapat menjaga keamanan keuangan secara online:
1. Miliki Kartu Kredit Sementara
Kartu kredit sementara ini bisa jadi pengganti kartu kredit utama untuk melakukan belanja online. Jika digunakan hindari untuk membeli dengan pembaruan otomatis atau pembayaran rutin. Jika kartu kredit sementara tidak mungkin digunakan, bisa dengan menggunakan kartu limit endah.
2. Gunakan Satu Perangkat Khusus
Jika memiliki perangkat lebih dari satu, dedikasikan salah satunya hanya untuk transaksi perbankan dan belanja online. Jangan menggunakan kompiter itu untuk penjelajah lain, download file, memeriksa email, jejaring sosial dan aktivitas lain.
Tanpa melakukan aktivitas itu, maka komputer akan jauh lebih bersih dari virus komputer. Selain itu juga install Google Chrome dengan HTTPS.
3. Gunakan Email khusus
Buatlah email khusus untuk bertransaksi belanja online. Dengan begitu akan membatasi spam yang diterima da mengurangi resiko terkena email berbahaya yang berubah menjadi promosi penjualan.
4. Kelola dan Lindungi Password
Selalu menggunakan password yang kuat dan berbeda tiap akun online. Jika mengalami kesulitan untuk mengingat, dapat menggunakan pengelola password jadi bisa membantu menyimpan password yang kuat untuk banyak akun.
5. Pakai VPN
Jika kamu belanja dengan WiFi publik, Instal lebih dulu VPN. Cara tersebut akan mengenkripsi data yang ditransfer antara komputer dan perangkat seluler. Server juga dapat mencegah peretas membajak dan melihat data sensitif yang dimasukkan.