Jangan Lewat! 8 Kabar Penting Ini Penting Dibaca untuk Cuan
07 September 2021, 09:00:40 Dilihat: 353x
Jakarta - Bursa saham domestik melanjutkan tren kenaikan pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (6/9/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,017 poin ke level 6.126,93 dengan nilai transaksi Rp 10,09 triiliun. Pelaku pasar asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 366,90 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (7/9/2021):
1. Akulaku Jack Ma Masuk, Suntik Modal ke Bank Neo Rp 2,5 T
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, aksi korporasi ini sudah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang dilaksanakan pada 28 Mei 2021.
"Rights issue sekarang sedang berjalan, target kami [bisa menghimpun dana] HMETD Rp 2,5 triliun," ungkap Tjandra dalam paparan publik, Senin (6/9/2021).
2. Emiten Radio Erick Thohir Disuntik JWC Ventures-Gojek cs
PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mengumumkan bahwa NOICE, perusahaan rintisan teknologi yang dimilikinya baru-baru ini mendapatkan suntikan modal dari sejumlah modal ventura (venture capital/VC) seperti Alpha JWC Ventures dan Go-Ventures, perusahaan investasi milik Gojek.
Pendanaan ini didapatkan dari putaran pendanaan Pra-Seri A yang dilakukan oleh perusahaan.
Selain dari dua investor tersebut, beberapa VC lainnya yang juga terlibat adalah Kinesys Group, Kenangan Fund dan beberapa angel investors lainnya.
3. Emiten Menara Grup Djarum Caplok SUPR
Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berencana mencaplok dan mengambilalih saham mayoritas emiten menara PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang dilakukan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang merupakan entitas anak dari TOWR.
Berdasarkan laporan informasi atau fakta material yang terbit di lama keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian ini mewakili sekurang-kurangnya 90% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam SUPR melalui pengambilalihan saham SUPR yang dimiliki oleh 14 perusahaan.
Rencana pengambilalihan saham tersebut telah dilakukan melalui proses tender/lelang, di mana PT Profesional Telekomunikasi Indonesia turut berpartisipasi pelaksanaan tender/lelang yang dimaksud.
4. Emiten Pelayaran BULL Jual Obligasi Rp6 T ke Asing
Emiten yang bergerak di bidang pelayaran domestik dan internasional, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), mengumumkan rencana penerbitan surat utang dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,80 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Surat utang yang diterbitkan BULL tidak akan ditawarkan atau dijual di wilayah Indonesia atau kepada warga negara Indonesia (WNI), melainkan akan ditawarkan secara terbatas kepada investor asing.
Berdasarkan prospektusnya, Senin ini (6/9), surat utang akan dijamin dengan jaminan perusahaan yang dikeluarkan oleh para penjamin, dan juga dijamin dengan jaminan lainnya, yang ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia, sesuai dengan ketentuan Rule 144A dan Regulation S dari United States Securities Act 1933 (sebagaimana diubah), dan dicatatkan di bursa perdagangan sekuritas Singapura, SGX-ST.
5. Bio Farma Suntik Indofarma Rp 200 M, Ini Dia Peruntukkannya
Perusahaan farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk (INAF) baru saja mendapatkan mendapatkan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dari PT Bio Farma (Persero) sebagai induk usahanya. Pinjaman senilai Rp 199,86 miliar merupakan bagian dari penyertaan modal negara (PMN) kepada Bio Farma yang kemudian disalurkan kepada anaknya.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, dana ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan kemandirian alat kesehatan serta pengembangan obat herbal di Indofarma.
Nilai pinjaman tersebut merupakan 46,44% dari total ekuitas perusahaan pada 31 Desember 2020 yang senilai Rp 430,32 miliar.
Untuk diketahui, hingga semester I-2021 lalu perusahaan telah mencatatkan laba bersih senilai Rp 977,78 juta dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih merugi Rp 4,66 miliar.
6. Usai Rights Issue, Bank Muamalat Siap Catatkan Saham di BEI
PT Bank Muamalat Tbk memastikan siap memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan aturan Peraturan OJK Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, perusahaan yang melakukan penawaran umum bersifat ekuitas wajib untuk mencatatkan sahamnya di BEI selambatnya Februari 2023 mendatang atau 2 tahun sejak aturan itu diterbitkan.
Saat ini, Bank Mualamat masuk kategori perusahaan terbuka tapi tidak dicatatkan di bursa (non listed). Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji mengungkapkan, perseroan saat ini masih memprioritaskan penguatan modal sebelum nantinya melantai di bursa.
7. Erick Thohir Mau Merger Indihome-ICON, Begini Respons Telkom
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyebutkan penggabungan bisnis jasa layanan internet milik BUMN dinilai akan memberikan dampak jangkauan layanan yang lebih luas. Selain itu, juga menimbulkan efisiensi bisnis yang lebih besar di bisnis fixed broadband dengan percepatan pengembangan jaringan yang lebih baik.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan dia menilai ide yang disampaikan oleh Kementerian BUMN mengenai rencana penggabungan bisnis ini dapat diterima dan akan memberikan efisiensi yang besar dari sisi investasi perusahaan.
"Kalau dilihat secara lebih luas adanya kemungkinan penggabungan dari investasi di fixed broadband ini akan mempercepat jaringan broadband di Indonesia artinya capital tersebut bisa dikonsolidasi untuk manfaat yang lebih luas," kata Heri dalam pubex live secara virtual, Senin (6/9/2021).
8. Rencana BNI di Bisnis Internasional
Pemerintah memberikan penugasan khusus untuk setiap Bank BUMN yang melingkupi berbagai segmen. Adapun tugas khusus kepada manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) untuk mengembangkan bisnis di luar negeri.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan untuk meningkatkan keberadaan BNI di luar negeri dalam menggarap pasar internasional, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah penambahan jaringan kantor di luar negeri baik dalam bentuk kantor cabang, sub-branch atau representative office. Untuk menentukan lokasi baru, BNI menggunakan strategi capture the flow, baik untuk transaksi trade finance, investasi, serta diaspora Indonesia.
"Lokasi yang ditentukan akan menyesuaikan arus transaksi Indonesia dengan negara tersebut. Selain itu untuk melakukan pengembangan jaringan kantor di luar negeri tersebut tentunya dibutuhkan analisa feasibility study yang lebih mendalam di masing masing negara yang akan dituju," kata Novita, Senin (6/9/2021).