Pandu Sjahrir Bicara IPO Bukalapak, Bakal Jadi Terbesar ke-15
14 Juli 2021, 19:23:11 Dilihat: 369x
Jakarta - Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan, perusahaan e-commerce unicorn, Bukalapak akan menjadi pencatatan saham perdana dengan nilai emisi terbesar sepanjang sejarah.
Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia pertama yang melantai perdana di BEI dengan menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan target dana penawaran umum senilai Rp 21,90 triliun dengan kode ticker BUKA. Adapun, kisaran harga IPO yang ditawarkan sebesar Rp 750 sampai dengan Rp 850 setiap saham.
Pandu menjelaskan, meski Bukalapak adalah perusahaan yang baru berdiri satu dekade, tapi jika sudah melantai akan masuk dalam urutan ke-15 dari 21 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Nilai kapitalisasi pasar Bukalapak diperkirakan mencapai Rp 87,60 triliun, mengalahkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan Barito Pacific Tbk (BRPT).
Dari sisi nilai penawaran umum, Bukalapak akan menjadi perusahaan dengan perolehan dana IPO terbesar setelah Adaro Energy pada 2008 yang memperoleh dana Rp 12,25 triliun dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 6,29 triliun yang melantai di bursa 2010 lalu.
"Ini membuat IPO Bukalapak menjadi terbesar dalam sejarah Republik," kata Pandu, di acara bertajuk Meet The Expert: Energizing Market through Company Public Offering yang diselenggarakan Mandiri Sekuritas, Rabu (14/7/2021).
Menariknya, kata Pandu, saat ini selain Bukalapak, terdapat perusahaan teknologi lainnya yang juga berpeluang untuk mencatatkan saham di BEI. Perusahaan tersebut antara lain, GoTo, PT Global JET Express (J&T Express), dan PT Tinusa Travelindo (Traveloka).
Estimasi nilai kapitalisasi pasar GoTo diperkirakan sebesar US$ 18 miliar, J&T Express sebesar US$ 7,8 miliar, sedangkan Traveloka sebesar US$ 2,75 miliar.
Bila keempat perusahaan ini masuk bursa maka berpotensi akan meningkatkan bobot MSCI Index yang saat ini dikuasai 22 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 95,30 miliar bertambah menjadi sebanyak 26 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 103,32 miliar.