Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan bahwa pemerintah tetap selektif terhadap kegiatan usaha di sektor kripto kendati terbuka secara terang-terangan.

Hal tersebut dikemukakan Wamendag saat menggelar audiensi secara virtual kepada kalangan pengusaha China yang menaruh minat tinggi terhadap aktivitas perdagangan kripto di Indonesia.

"Silakan semua masuk, tetapi ada batasan-batasan regulasi, kerangka ekonomi, keuangan dan lain-lain yang harus dipenuhi. Investor harus memahami dan ikut batasan-batasan tersebut," kata Jerry seperti dikutip keterangan tertulis, Rabu (7/7/2021).

Jerry menekankan, pemerintah membuka kesempatan bagi investor manapun untuk berinvestasi di Indonesia terutama di sektor kripto. Hingga saat ini, sudah ada sejumlah investor baik dari Taiwan, Korea, maupun Amerika Serikat yang punya minat yang sama.

Meski demikian, Jerry menegaskan bahwa ada sejumlah pertimbangan yang diberikan dalam rangka mengembangkan bisnis kripto. Misalnya terkait dengan kepentingan nasional, perlindungan pelanggan dan juga kepentingan pelaku industri.

"Jadi pertimbangan kami komprehensif. Itu berlaku bukan hanya terhadap investor tetapi juga terhadap jenis kripto dan produk-produk pengembangannya." jelasnya.

Jerry menjelaskan kripto merupakan aset yang terus berkembang dan tidak mungkin dihindari. Menurutnya, kripto adalah bentuk transformasi ekonomi dan industri yang merupakan dampak dari perkembangan teknologi.

Karena itu, menurutnya negara harus tanggap mengenali dan mengakomodasi perubahan tersebut. Hal Ini untuk menghindari sikap ekstrem seperti sangat tertutup atau bahkan sangat terbuka.

"Harus proporsional sikap kita. Kita lihat bagaimana dampak positif dan bagaimana pula potensi dampak negatifnya. Semua perlu ditimbang dan dirumuskan." katanya.

Sumber : cnnindonesia.com