PPKM Darurat, Hindari Trading Saham di Sektor-sektor ini!
07 Juli 2021, 15:06:42 Dilihat: 333x

Jakarta - Kondisi pasar modal sedang dipenuhi “kegalauan”, sehingga pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis-tipis saja kendati masih tangguh di level psikologis 6.000.

 

Menurut analis, hal ini disebabkan adanya sentimen negatif salah satunya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 - 20 Juli mendatang di Jawa-Bali demi menahan lonjakan angka Covid-19 di Indonesia.

 

Di tengah kondisi ini, analis PT MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai dari sisi perdagangan atau trading harian, saham emiten big cap tidak bergerak agresif. Hal ini berbeda dengan saham small cap yang masih bisa membuat investor cuan dengan pertumbuhan harga yang signifikan.

 

Dalam literatur dan menjadi informasi umum, saham big cap adalah emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) di atas Rp 100 triliun, sementara mid-cap stocks atau second-liner biasanya memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 500 miliar - Rp 10 triliun, dan ada pula yang mematok di bawah Rp 100 triliun.

 

Adapun saham lapis ketiga atau junk stocks alias small-cap stocks biasanya kapitalisasinya berada di bawah angka Rp 500 miliar.

 

Aqil Triyadi menjelaskan di tengah IHSG yang membentuk pola sideways alias menyamping, investor harus berhati-hati dalam memilih sektor untuk perdagangan. Hal ini karena adanya penerapan PPKM Darurat tentu berpengaruh ke beberapa kinerja emiten yang terdampak.

 

"Investor harus menghindari emiten yang terdampak atas pemberlakuan PPKM Darurat, yang imbasnya ke kinerja keuangan emiten tersebut. Kita masih belum tahu kapan Covid-19 bisa dikendalikan dan kapan PPKM Darurat ini akan diperpanjang atau tidak," katanya, dalam Investime CNBC Indonesia, dikutip Rabu ini (7/7).

 

Dalam aturan PPKM Darurat ini pusat belanja ditutup dan tidak bisa beroperasi. Walaupun sudah banyak emiten ritel dan properti yang mengalihkan penjualan dengan online tapi tidak terlalu besar dampaknya, belum bisa menggantikan jualan offline.

 

"Makanya yang harus dihindari seperti sektor properti PWON, RALS, CTRA, memang banyak di sektor properti," jelasnya.

 

Saham-saham yang dimaksud di antaranya PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

 

Aqil juga melihat pergerakan pasar juga cenderung masih sideways, karena selain sentimen PPKM Darurat, saat ini investor juga masih menunggu kepastian dari The Fed, bank sentral AS, mengenai aksi tapering atau kebijakan pengurangan pembelian aset.

 

Sumber : cnbcindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.