Jakarta - Exchange Traded Fund (ETF) sebenarnya adalah unit reksadana yang diperdagangkan di pasar modal, menggabungkan sifat positif antara reksadana dan saham. "ETF ini menjadi investasi yang efisien, fleksibel, transparan dari sisi portofolio dan fleksibel dari cara untuk membelinya," ujar Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia, Ignatius Denny Wicaksono dalam ETF Fest 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (11/6/2021). Menurut Ignatius, bagi investor pemula yang masih takut-takut berinvestasi di saham dan bingung bagaimana memilih emiten yang tepat, ETF bisa menjadi pilihan. Sebab, ETF menurutnya adalah indeks tracking karena pembelian yang dilakukan dalam jumlah minimal langsung bisa terdiversifikasi. "Harganya juga sangat murah, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp 20 ribu. Artinya Rp 20 ribu sudah bisa dapat 30 saham terbaik di pasar modal," tuturnya. Nilai tersebut menurutnya setara dengan aneka minuman kekinian yang saat ini banyak dijual di pasar. Sehingga menurut dia, nilai Rp 20 hingga 30 ribu tak menjadi soal jika digunakan untuk belajar investasi. "Ngga perlu takut keluarkan Rp 20-30 ribu untuk investasi," tegasnya. Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The mengatakan, transaksi Exchange Traded Fund (ETF) mengalami kenaikan hingga 197% hingga April 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. "Saat ini ada 26 dari total 48 ETF yang tercatat di BEI. Asset Under Management (AUM) Rp 7,6 triliun dari total dana kelolaan ETF nasional yang sebesar Rp 13 triliun," ujarnya. Menurut dia, ETF merupakan reksadana indeks yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan sudah sangat populer sejak tahun 1990. ETF merupakan gabungan dari reksadana dan saham yang memiliki tiga keuntungan. "Efisien, transparan dan fleksibel. Ini yang mendasari kami menjadi pelopor ETF sejak 2007," pungkasnya. Sumber : cnbcindonesia.com