Ketua GP Ansor Sindir Mendagri Tak Dukung Pluralisme
11 November 2013, 09:20:12 Dilihat: 301x
JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid menyindir pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi yang mendukung penolakan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine.
Menurut Nusron, permintaan mundurnya terhadap Lurah Susan tidak masuk akal karena dilatar belakangi agama dan dilakukan oleh segelintir orang. Apalagi, sambung Nusron, dilakukan oleh pejabat tinggi negara.
"Begini yang kita persoalkan bukan Susannya, Susan ini simbol. Orang ditolak menjadi pemimpin masa karena agama. Karena ini masalah. Nanti suatu hari kader Anshor enggak boleh jadi lurah di NTT," katanya dalam acara Pentas Budaya dengan tema "Masih Adakah Pahlawan" di Auditorium RRI, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2013).
"Kita enggak boleh menolak. Kalau menolak Susan karena tidak mampu lain cerita. Lebih-lebih kalau yang menolak ini petinggi pejabat negara," tuturnya.
Kata dia, lurah Susan ini merupakan korban akibat kurangnya menghargai sebuah pluralisme. Untuk itu, dengan penghargaan yang diberikan kepada Lurah Susan sebagai pahlawan pluralisme ini diharapkan dapat mengedukasi publik terkait empat pilar kebangsaan.
"Mungkn banyak yang tidak setuju dengan Lurah Susan. Tetapi, kalau agama jangan dong. Jangan dimonopoli oleh mayoritas," tukasnya.
Seperti diketahui, GP Ansor bersama dengan DPP Taruna Merah putih memberikan penghargaan pahlawan pluralisme di hari pahlawan yang jatuh pada hari ini terhadap lurah Susan. Anugerah ini dilatari oleh keteguhan lurah Susan yang bertahan atas desakan warganya untuk mundur dari jabatannya sebagai lurah dengan alasan beda agama.
Desakan warga itu, mendapat dukungan dari Mendagri Gamawan Fauzi dengan mengeluarkan penyataan terkait persoalan yang menimpa Lurah Susan. Dia mengatakan kalau sebaiknya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kepemimpinan Lurah Susan, agar mempertimbangkan kalau sebaiknya suatu wilayah dipimpin oleh orang didukung mayoritas.
(hol) Arief Setyadi - Okezone