JIAD Desak Polisi Tangkap Dalang Bentrokan Warga di Jember
14 September 2013, 08:00:00 Dilihat: 317x
Nurul Arifin - Okezone
SURABAYA - Organisasi masyarakat Jaringan Islam Anti-Diskriminasi (JIAD) mendesak kepolisian untuk menangkap dalang bentrokan warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Aparat kepolisian harus menunjukkan kewibawaannya dengan cara mengusut tuntas siapa dalang di balik bentrokan tersebut. Sehingga, mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Puger," tegas Presedium JIAD, Aan Anshorim kepada Okezone, Kamis (12/9/2013).
JIAD mengaku prihatin dengan bentrokan yang menewaskan satu orang itu. Dampak kerusuhan Sunni-Syiah di Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu membuat Jatim menjadi sorotan dunia. Kini, persoalan serupa kembali terjadi di Jember.
Ia juga meminta kepada pihak bersengketa dan para tokoh agama untuk mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah berkepanjangan ini. "Sekali lagi, yang harus dikedepankan adalah dialog. Pemerintah dan aparat keamanan harus tegas," tambah mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, bentrokan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, mengakibatkan 21 sepeda motor dan dua unit perahu rusak. Selain itu, beberapa rumah warga juga rusak karena diamuk massa.
"Informasi lapangan, jumlah korban meliputi seorang meninggal dunia, seorang anggota polisi dan seorang ibu terluka. Kemudian ada 21 motor dan dua perahu dirusak. Aksi kekerasan juga mengakibatkan pecahnya kaca dan rusaknya bangunan sekolah di lingkungan Ponpes Darus Sholihin," bebernya.
Aksi itu, kata dia, dipicu kegiatan karnaval memperingati HUT RI yang diselenggaran ponpes yang pimpinan Ustadz Ali itu. "Rupanya terdapat kelompok yang tidak menyukai acara karnaval tersebut. Anggota kepolisian yang datang di lokasi sejak awal tidak mampu meredam penyerangan dari kelompok tersebut," pungkasnya.