Tri Kurniawan - Okezone ilustrasi
JAKARTA - Proyek perbaikan Jalur Pantai Utara (Pantura) menjadi sorotan publik. Pasalnya, proyek tersebut selalu saja dilakukan setiap tahun dengan anggaran triliunan rupiah.
Kooordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menyebut, perbaikan Jalur Pantura sebagai proyek abadi Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
"Kita curiga karena tiap tahun selalu itu saja yang dibangun. Ini jadi proyek abadi di Kementrian PU," kata dia kepada Okezone, Senin (22/7/2013).
Menurut Uchok, bandingkan saja dengan perbaikan atau pertumbuhan jalan di lintas Sumatera Utara yang dilakukan tidak setiap tahun. Padahal, jalur Sumatera Utara juga dilalui banyak pemudik, jika alasannya itu.
"Tapi pemeliharaan Pantura selalu tiap tahun," ungkapnya.
Selaian banyaknya dilalui pemudik, lanjutnya, banyaknya kendaraan besar seperti truk dan bus atau terkena hujan juga bisa jadi alasan Kementrian PU untuk selalu memperbaiki Jalur Pantura.
"Itu bukan alasan yang baik tapi hanya untuk menutupi adanya penyimpangan," tegasnya.
Seharusnya, kata dia, jika memang Kementrian PU serius memperbaiki Jalur Pantura sekaligus menghemat anggaran, perbaikan menggunakan bahan-bahan yang benar-benar berkualitas.
"Seharusnya infrastruktur speknya sudah benar-benar dipikirkan. Sudah tahu banyak muatan truk dan lalu lintas pemudik, seharusnya ada perencanaan berapa tahun sekali diperbaiki," ungkapnya.
Dia yakin, Kementrian PU tidak punya perencanaan yang baik hingga Jalur Pantura harus diperbaiki setiap tahun. "Kalau ada tahapan dan perencanaan yang baik tentu tidak akan ada penyimpangan," terangnya.
Jika melihat hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), kata dia, penyimpangan dari proyek jalan bisa terjadi pada ketebalan jalan, kualitas aspal, panjang dan lebar jalan. "Itu yang berpotensi dikorupsi," pungkasnya.
Rentang panjang Jalur Pantura yakni 1.316 kilometer melewati lima provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada 2012, pemerintah menggelontorkan Rp1,03 triliun dan pada 2013 Rp1,28 triliun untuk perbaikan Jalur Pantura. (trk)