Wiranto Heran Isu Pelanggaran HAM Kerap Muncul Setiap Ingin Nyapres
05 Juli 2013, 08:00:06 Dilihat: 518x
Misbahol Munir - Okezone
JAKARTA - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto mengungkapkan setiap kali dirinya maju sebagai calon presiden selalu muncul pertanyaan mengenai tudingan keterlibatannya dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penghilangan paksa aktivis pada kerusuhan 1998.
Wiranto berani mempertanggung jawabkan tudingan tersebut dan menantang pihak-pihak yang termakan isu tersebut untuk mendiskusikannya.
"Saya sudah maju sebagai capres dan wapres tiga kali dengan ini dan setiap saya maju pasti ada isu yang muncul, apapun isu itu macam-macam, tetapi untuk isu pelanggaran HAM, saya berani mempertanggunjawabkan bahwa apa yang saya lakukan di masa lalu selalu tidak melanggar hukum dan menjalankan kebijakan negara," kata Wiranto saat jumpa pers deklarasi Capres-Cawapres dan penutupan pembekalan Caleg 2014 Hanura, di Hotel Grand Mercure, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2013).
"Maka siapapun yang saat ini termakan isu dan menuduh macam-macam terhadap saya, saya persilakan bertemu saya dan mari kita diskusikan apa yang terjadi di masa lalu," jelas dia.
Bahkan kata dia, sudah ada beberapa duta besar beberapa negara tetangga menyatakan tidak ada persoalaan dengan majunya Wiranto sebagai Capres 2014, apalagi terkait pelanggaran HAM. "Ada beberapa negara/dubes yang sudah ketemu dengan saya, dan menyapaikan bahwa tidak ada masalah dengan Wiranto nyapres," imbuhnya.
Dia pun menceritakan situasi masa lalu dimana dirinya tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Keamanan dan Panglima ABRI. "Namun satu hal saya berikan ilustrasi, tahun 1998 kita memang mengalami krisis multidimensional dan sangat berat, terjadi nasional disorder kerusuhan massal se-Indonesia. Waktu itu saya sebagai Menhankampangab dapat menyelesaikan, meredakan riots itu hanya dalam tempo tiga hari," tuturnya.
"Dan negara kita utuh, korban memang ada, risiko dari sesuatu kerusuhan itu bisa dlihat dari negara-negara lain, tapi mari kita lihat negara-negara lain Mesir, Suriah, Libya berapa lama mereka bisa menyelesaikan masalah kerusuhan itu? Saya tidak ingin pujian. Saya ingin secara jujur kita melihat bagaimana aparat keamanan melakukan tugas dengan ikhlas dan mengantarkan proses perubahan Indonesia melalui proses demokrasi yang baik dan benar, bermartabat tidak menimbulkan kerusakan di negeri ini," papar dia lagi.
Oleh sebab itu, dia berharap agar peristiwa masa lalu bisa dibaca secara berimbang dan tidak lantas dijadikan isu untuk menyerang karena dirinya maju pada Pilpres 2014. "Maka saya minta hal ini dipahami untuk mengimbangi isu-isu yang tidak jelas yang terus berkembang menjelang kami maju menjadi capres dan cawapres 2014," pintanya. (put)