Marieska Harya Virdhani - Okezone
Hary Tanoesoedibjo (Foto: Heru Haryono)
DEPOK- Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral, memprediksi survei Partai Nasional Demokrat (NasDem) bakal anjlok setelah ditinggal Hary Tanoesoedibjo (HT). Padahal, saat bersama HT, Partai NasDem sempat berada di posisi keempat dalam survei, dan lolos verifikasi.
Posisi HT, kata Donny, menjadi pemasok finansial bagi Partai NasDem. Ketika sumber dana hilang, maka kerja partai pasti menurun.
"Terakhir bisa masuk lolos verifikasi, di tingkat kabupaten kan harus ada logistik sampai ranting - ranting. Apakah Partai NasDem pascaverifikasi bisa berkompetisi? Mulai keluarnya HT coba disurvei lagi sampai akhir Desember tahun ini, pasti merosot," ungkapnya kepada wartawan di kediamannya di Beji, Depok, Selasa 22 Januari.
Tentunya, lanjut Dony, HT akan mencabut segala fasilitas yang diperoleh Partai NasDem di jaringan MNC Grup. Partai NasDem tak akan lagi bebas beriklan di jaringan MNC Grup, tentu harus membayar.
"HT enggak akan gratis berikan iklan. Hanya bisa beriklan di Media Grup. MNC Grup banyak segmentasi pasarnya sampai menengah ke bawah, 10 bulan ini saya prediksi, NasDem akan merosot elektabilitasnya. Anjlok. Hanya Surya Paloh tokohnya," paparnya.
Terkait dengan isu banyaknya presenter Metro TV yang akan maju menjadi calon legislatif dari Partai NasDem, menurut Donny, tak akan membantu mendongkrak elektabilitas partai itu. Sebab, kata dia, selama ini penonton Metro TV hanya tiga persen untuk kalangan menengah, dan kurang populer.
"Ya dulu kita kenal ada Meutia Hafid yang maju dari Partai Golkar, penonton Metro TV hanya di bawah tiga persen kelas menengah. Belum bisa jadi public figure. Saya enggak yakin akan mendongkrak. Saat ini yang dibutuhkan orang yang blusukan ke bawah. Apakah presenter Metro TV mau blusukan ke bawah? Seperti Jokowi effect," imbuhnya.
(tbn)